BLOGGER INI SEBAGAI AJANG SHERING UNTUK KETURUNAN KERAJAAN DURI ( TALLU BATU PAPAN ) YANG SELAMA INI HAMPIR HILANG DI TELAN OLEH ZAMAN.TERKHUSUS KEPADA SELURUH MASYARAKAT ENREKANG DAN MASYARAKAT SULAWESI SELATAN UMUMNYA.BUKAN JUGA INGIN MENGANGKAT KEMBALI ZAMAN KERAJAAN TETAPI UNTUK MENGEMBALIKAN KEMBALI NILAI ADAT ISTIADAT YANG PERNAH DI HADIRKAN OLEH PARA NENEK-NENEK MOYANG KITA.
Jumat, 17 Mei 2013
Sabtu, 11 Mei 2013
MAKAM PUANG RA'KA
Sori..peneliti tdk bisa secara detail terlalu banyak berkemontar dan berbicara tentang foto tsb,karena terus terang saya pribadi pun buta info tsb,tp klo memang kawan-kawan punya data dan argumen yang rill foto tsb maka mari kita jadikan blogger ini sebagai ajang shering Budaya dan Adat Istiadat KERAJAAN DURI ( TALLU BATU PAPAN )
Sejarah dari nenek moyang orang di kaki Pegunungan Latimojong bagian barat.
Nenek
moyang kita ( ras Melayu sub etnik dari ras Mongoloid ) dari sebuah
versi mengatakan berasal dari daerah Yunan, Cina Selatan dan wilayah
Indocina yang kemudian menyebar ke seluruh kepulauan di Nusantara
melalaui beberapa jalur. Salah satu kelompok lalu singgah dan menetap di
Pulau Sulawesi. Mereka kemudian masuk ke wilayah sekitar aliran Sungai
Saddang lalu terus ke Gunung Bambapuang. Dari sekitar Gunung Bambapuang
ini mereka terus menyebar ke Timur ke daerah Pegunungan Latimojong
hingga ke sebelah timurnya (Luwu'), ke Selatan daerah Maiwa, Wajo, ke
Barat daerah Pinrang dan Polewali Mamasa serta Tana Toraja di utara.
Kemudian
penduduk yang telah menetap di sekitar pegunungan Bambapuang ini
membangun sebuah perkampungan yang diberi nama Kampung Rura’, di sebelah
timur Gunung Bambapuang dan Kampung Tinggallung di sebelah baratnya.
Dan penduduk kampung Rura’ dan Tinggallung kemudian membangun Kampung
Papi, Kotu, Kaluppini, Bisang, Leoran, Tanete Carruk (Enrekang).
Kampung-kampung di daerah Maiwa seperti Paladang, Tapong, Limbuang,
Matajang, Pasang, dll. Kampung-kampung di daerah Duri atau Tallu Batu
Papan seperti Tontonan, Baroko, Buntu Batu, Malua, Alla. Kampung-kampung
di daerah Kab. Pinrang secara administratif hari ini, seperti Letta',
Kassa', Batu Lappa'. Kemudian dibelakang hari kampung-kampung yang
disebut tadi tergabung dalam Federasi Massenreng Bulu' atau
penyebutannya menjadi Massenrempulu' (Jejeran gunung). Selain
perkampungan tersebut penduduk asli asal Pegunungan Bambapuang membangun
juga perkampungan di Binuang, perkampungan di daerah Sa'dan Tanah
Toraja (hulu Sungai Saddang), perkampungan di timur kaki Gunung
Latimojong (Luwu') .
Ada versi juga yang menyatakan bahwa Tomanurun Guru Sellang Puang Palipada adalah nama lain dari Lakipadada yang juga adalah cucu dari Tomanurun(g) Puang Tamboro Langi’ dari Toraja.
Karena
cara berfikir Tomanurung lebih maju daripada penduduk asli maka
Tomanurung mengajar kepada penduduk asli berupa suatu kebudayaan baru
(bisa saja suatu ajaran agama) yang kemudian dijadikan adat istiadat
masyarakat setempat. To Manurung membibing cara hidup yang lebih
teratur, lalu penduduk asli membentuk kelompok yang digelari Pake’.
Pake’ kemudian berwenang mengangkat Tomanurung menjadi pimpinannya.
Tomanurung menjalankan kepemimpinannya berdasarkan kerakyatan,
kemanusiaan dan keadilan. Lambat laun seiring pergantian zaman, setelah
keturunannya menjadi pemimpin, istilah To Manurung digantikan dengan
gelaran Puang/Arung/Datu'/Karaeng/Petta/Raja, dll.
Rabu, 08 Mei 2013
MENURUT CATATAN D.F. VAN BRAAM MORRIS
CATATAN D.F. VAN BRAAM MORRIS
Buku
ini berisikan tentang Sejarah Federasi Massenrempulu; Nota Penjelasan
atas Kontrak yang dilakukan dengan Kerajaan Maiwa; Nota Penjelasan
tentang Kontrak yang dilakukan bersama dengan Kerajaan Batu Lappa; Nota
Penjelasan tentang Kontrak yang diadakan dengan Kerajaan Kassa; Nota
Penjelasan atas Kontrak yang diadakan dengan Kerajaan Duri
(Massenrempulu); Nota Penjelasan mengenai Kerajaan Allaq termasuk
Wilayah Federasi Duri; Nota Penjelasan tentang Kerajaan Malua termasuk
bilangan Federasi Duri; Nota Penjelasan tentang Kerajaan Buntu Batu,
termasuk bilangan Federasi Duri; Nota Penjelasan tentang Federasi Duri
atau Tallu Batu Papan.
NAMA RAJA-RAJA DURI REGENERASI KE-V PASKAH TERBENTUKNYA DURI ( TALLU BATU PAPAN )
RAJA KAPATAHA MALINDRING ( PAKE PASALIN ) sebagai ARUNG DURI KE-III membagi 3 daerah kepada anak-anaknya yaitu :
A. Duri bagian Tengah untuk PUANG KAMANIANG sebagai ARUNG MALUA' ( RAJA KAPATAHA MATARAN )B. Duri bagian Utara untuk PUANG KAPATAHA sebagai ARUNG ALLA' ( Raja KAPATAHA MATASAK )
C. Duri bagian Selatan untuk PUANG KADERE' sebagai ARUNG BUNTU BATU ( RAJA KAPATAHA MALA'BIH )
SILSILAH RAJA-RAJA BUNTU BATU ( TALLU BATU PAPAN )
Raja Buntu Batu I
Arung Buntu Batu (Puang Kadere') mempunyai 8 orang anak, yakni :
1. Puang Lando Kundai (Puang Besse)
2. Puang Pongko (Arung Buntu Batu II/To Malindring)
3. Puang Madata
4. Puang Bitti (Puang Curio)
5. Puang Pelappo
6. ?
7. ?
8. ?
1. Puang Lando Kundai (Puang Besse)
2. Puang Pongko (Arung Buntu Batu II/To Malindring)
3. Puang Madata
4. Puang Bitti (Puang Curio)
5. Puang Pelappo
6. ?
7. ?
8. ?
Raja Buntu Batu II
Arung Buntu Batu II (Puang Pongko) menikah dengan Puang Penyanyian dan mempunyai 4 orang anak, yakni :
1. Puang Mangolo (Arung Buntu Batu III/Matindro Ri Napo), memerintah th. 1780 - 1835
2. Puang Langkean (P. Nusa) memegang pemerintahan sementara setelah meninggalnya Puang Mangolo
3. Puang Banyak (P. Parondo)
4. Puang Peali (P. Lempangan)
1. Puang Mangolo (Arung Buntu Batu III/Matindro Ri Napo), memerintah th. 1780 - 1835
2. Puang Langkean (P. Nusa) memegang pemerintahan sementara setelah meninggalnya Puang Mangolo
3. Puang Banyak (P. Parondo)
4. Puang Peali (P. Lempangan)
Raja Buntu Batu III
Arung Buntu Batu III (Puang Mangolo) menikah dengan Puang Damalu dan mempunyai 4 orang anak, yakni :
1. Puang Buttu (Arung Buntu Batu IV), memerintah th. 1835 - 1885
2. Puang Depparaga
3. Puang Patorean
4. Puang Baraka
1. Puang Buttu (Arung Buntu Batu IV), memerintah th. 1835 - 1885
2. Puang Depparaga
3. Puang Patorean
4. Puang Baraka
Raja Buntu Batu IV
Arung Buntu Batu IV (Puang Buttu) mempunyai 4 orang istri dan 9 orang anak, istri-istrinya yakni :
1. Puang Barean
2. Puang Barek
3. Nenek Bumbun
4. Indo Siba
Dari Puang Barean lahir 1 orang anak, yakni :
1. Puang Bangun (Arung Buntu Batu V), memerintah th. 1885 - 1940
Dari Puang Barek lahir 4 orang anak, yakni :
1. Puang To'bulo
2. Puang Langdi
3. Puang Rawe (Nenek Siang)
4. Puang Dani (Nenek Siolo)
Dari Nenek Bumbun lahir 3 orang anak, yakni :
1. Puang Jalante' (Arung Buntu Batu VI), memerintah th. 1941 - 1945
2. Puang Soppeng
3. Puang Sannang
Dari Indo Siba lahir 1 orang anak, yakni :
1. Puang Siba
1. Puang Barean
2. Puang Barek
3. Nenek Bumbun
4. Indo Siba
Dari Puang Barean lahir 1 orang anak, yakni :
1. Puang Bangun (Arung Buntu Batu V), memerintah th. 1885 - 1940
Dari Puang Barek lahir 4 orang anak, yakni :
1. Puang To'bulo
2. Puang Langdi
3. Puang Rawe (Nenek Siang)
4. Puang Dani (Nenek Siolo)
Dari Nenek Bumbun lahir 3 orang anak, yakni :
1. Puang Jalante' (Arung Buntu Batu VI), memerintah th. 1941 - 1945
2. Puang Soppeng
3. Puang Sannang
Dari Indo Siba lahir 1 orang anak, yakni :
1. Puang Siba
Raja Buntu Batu V
Arung Buntu Batu V (Puang Bangun) mempunyai 5 orang istri dan 9 orang anak, istri-istrinya yakni :
1. Puang Passa
2. Puang Rentang
3. Puang Manasai
4. Puang Nuranna
5. Indo Tatu
Dari Puang Passa lahir 4 orang anak, yakni :
1. Puang Kaci'
2. Puang Dina
3. Puang Umu
4. Puang Buah Duri
Dari Puang Rentang lahir 1 anak, yakni :
1. Puang Bunga
Dari Puang Manasai lahir 1 anak, yakni :
1. Puang Rosi (Mamaknya Andi Abdullah)
Dari Puang Nuranna lahir 2 anak, yakni :
1. Andi Pa'arranan (Andi M. Arief)
2. Andi Nurun
Dari Indo Tatu lahir 1 anak, yakni :
1. Andi Mangkona
1. Puang Passa
2. Puang Rentang
3. Puang Manasai
4. Puang Nuranna
5. Indo Tatu
Dari Puang Passa lahir 4 orang anak, yakni :
1. Puang Kaci'
2. Puang Dina
3. Puang Umu
4. Puang Buah Duri
Dari Puang Rentang lahir 1 anak, yakni :
1. Puang Bunga
Dari Puang Manasai lahir 1 anak, yakni :
1. Puang Rosi (Mamaknya Andi Abdullah)
Dari Puang Nuranna lahir 2 anak, yakni :
1. Andi Pa'arranan (Andi M. Arief)
2. Andi Nurun
Dari Indo Tatu lahir 1 anak, yakni :
1. Andi Mangkona
Foto RAJA-RAJA DURI ( TALLU BATU PAPAN )
Tabe sebagai ajang shering...sampai saat ini foto2 ini belum ada yang kenal,muda2han dgn sy aplotnya foto ini dapat menambah referensinya teman2 tentang sejarah KERAJAAN DURI ( TALLU BATU PAPAN ) ENREKANG.
Langganan:
Postingan (Atom)